sore kekuningan ini menemani sendiriku
semilir angin membelai lembut melewati wajah
aku tetap terdiam bersama kursi goyang tua itu
sesekali kicauan burung merusak lamunan sepi
terfikir ku oleh alam yang lalu
yang kulewati bersama kerikil-kerikil sutera
tetap membisu dalam diam
yang terhimpit oleh dogma kemunafikan
tak sadarku, berapa lama ku bertahan
disini...sendiri...
dalam remang kesenjaan
bersama lentera hijau yang menerangi
aku tetap bersama kebodohan itu
meratapi kebahagiaan derai air mata
putihnya awan yang berlalu
mengingatkan ku atas senyuman kecil itu
jalan sudah terukir....
garis sudah tergambar...
lentera hijau...
oh lentera hijau
cahaya mu menopang rasa kepermukaan
lentera hijau..oh..lentera hijau....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar