Senin, 16 April 2012

Kenangan tertinggalkan waktu

Termenung ku di sore yang gelap ini. Merenungi sebuah kejadian dalam proses kehidupan di masa lalu yang ku sapa dengan kenangan.
Hei.... kenangan, jika ku boleh meminta dengan Sang Pencipta, ingin ku hapus kau dari ingatan ku. ingin ku coret engkau menggunakan tinta merah, kemudian meremukkan mu, dan ku bakar kau hingga menjadi abu. Abu yang akan terbang bersama udara yang akan membawa mu pergi dari ingatan.

Tahu kah kau wahai kenangan? kau hanya menjadi setitik nila yang merusak kehidupanku, yang menumbuhkan kebencian di hatiku, yang memaksa ku mengeluarkan air mata yang tak ingin ku keluarkan.
Menistakan sebuah kehidupan, yang ku harapkan hanya ada untaian-untaian kebahagiaan, senyuman dan canda-tawa di dalamnya. Haruskah kau menjelma menjadi sosok hitam di memory ini??

Kenangan, jika ku sanggup, sungguh ingin ku membenci mu selamanya. Semampu ku bisa membenci.
jika ku sanggup, ku ingin mencampakkan mu. Menjauhi mu dari hidup ku. Melepaskan mu terbang dan membiarkan hujan itu menyapu mu dari bumi kehidupan ku.

Sekeras apa Aku berusaha untuk tidak melihatmu lagi, menoleh ke halaman yang sudah ku lalui, mencoba untuk menutup mati buku yang pernah kau berikan untuk aku menulisnya. Hei kenangan.... Aku tak mampu!!! Sadarkah kau, AKU TAK MAMPU MELAKUKAN ITU...!!!

Bahkan aku mengizinkan setan-setan itu untuk membisikkan berjuta kebencian di hati ku untuk dapat membenci mu, untuk dapat melupakan mu, untuk dapat mengenyahkan mu dari proses hidupku, tapi ku tak mampu.

Kenangan....
Tahukah kau, aku lelah. lelah untuk mencoba membenci.
Tahukah kau, aku menangis. menangisi kenanganku....
Dan tahukah kau, ku merindukan mu.

Sungguh kini aku menyerah. Hanya bisa menerimamu.
Kering sudah air mataku membenci mu, tapi ku tak mampu.
Kau adalah anugerah sekaligus kenangan terindah yang Tuhan selipkan ditidur ku yang panjang.
Seberapa banyakpun kau berbuat, menyakiti dan mengiris rasa yang ada di sini... yah, di sini....
Tapi aku tak mampu mengenyahkan mu. Sedikitpun tidak...!
Kau tahu mengapa?
Karena kenangan, Kau adalah Ayah ku.... :')

Untuk Papa:
Jika suatu hari nanti Papa membaca tulisan ini,
Aisa mohon maaf. hanya mampu mengungkapkannya di sini.
Papa, bagaimanapun masa lalu, baik dulu maupun sekarang dan selamanya,
Aisa sayang Papa, merindukan keluarga kita yang dulu.
Semoga Papa slalu sehat dan bahagia.

10 komentar:

  1. Jangan pernah mencoba untuk membenci Kenangan
    terlebih-lebih kenangan yang kamu maksud adalah....
    #sekedar saran

    BalasHapus
  2. aamiin, semoga papa aisa selalu sehat dan dilindungi ALLOH

    BalasHapus
  3. Semoga papa dan aisa membaik kembali hubungannya ya...

    Kadang aku juga merasakan yang aisa rasakan, tapi percayalah, papa pasti sayang banget ke aisa...
    *jadi kangen alm papa T_T*

    BalasHapus
  4. *dateng bawa-bawa baliho bertuliskan, "Dilarang membenci kenangan, karena kenangan adalah teman." :)
    Keep smile, sista! :)

    BalasHapus
  5. kunjungan sob . .
    bagi"motivasi ya sob :)
    "Apa pun yang Anda percaya, dengan keyakinan, akan menjadi kenyataan.Keyakinan Anda sangatlah menentukan kenyataan hidup Anda.
    Ditunggu kunjungan baliknya :)

    BalasHapus
  6. berdesiran dada saya membacanya...
    hmmmm.... semoga semakin hari kian bahagia....

    BalasHapus