Rabu, 05 September 2012

Bapak.

Teringat beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika Aku masih duduk di kelas 3 SMP. Hampir saja aku menggagalkan pernikahan itu.
pernikahan yang ku tentang bukan karena ku benci, tapi karena tak ingin ku ada jiwa baru yang hadir di rumah ini. Tiga tahun setelah perceraian mama dan papa, mama memutuskan untuk menikah lagi.

Mama memang masih muda dan cantik. beliau memang masih butuh pasangan yang melindungi kehormatannya. Waktu itu mungkin aku belum mengerti akan semua. predikat janda yang melekat ternyata akan dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. tapi aku belum mengerti itu...

Seiring berjalannya waktu, sudah hampir 7 tahun keluarga baru ku ini terbentuk. tanpa ku sadari, rasa sayang itu kini tulus. Seorang bapak yang baik hatinya kini tlah ku anggap sebagai bapak kandung ku sendiri. di saat aku jatuh sakit dan harus di rawat selama 5 hari di rumah sakit, beliaulah yang banyak merawatku selain mama. mengantar-jemput ku sekolah, menunggu ku ketika pulang bimbel, dan sebagainya. Semua itu ia lakukan tanpa keluhan, yang mungkin tak kan ku dapat dari papa ku sendiri, sebutan untuk ayah biologis ku.

Kuasa Tuhan itu berbeda. Yang membolak-balikan hati manusia. pernah ketika awal ku menikah, tante ku berkata "sekarang mungkin kamu membencinya, tapi besok kamu sangat menyayanginya. dia itu baik". Saat itu juga dalam hati aku menolak dan menanamkan dalam diri bahwa semua yang dikatakan tante ku itu takkan pernah terjadi.

Tapi Allah SWT tau yang terbaik. Aku salah. kasih sayang yang Bapak tunjukkan, perlakuan-perlakuan kecil semacam membelikan setiap pagi jajanan untuk ponakan ku, dan banyak hal lainnya, itu membuat rasa sayang ku timbul untuk mengakuinya ayah. Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT dan diberi kesehatan. Amiin...


4 komentar:

  1. menerima orang baru menjadi keluarga memang tidak mudah...

    BalasHapus
  2. Nyesek kalo udah baca postingan tentang ayah :(

    BalasHapus
  3. menerima seseorang memang seringkali butuh sebuah proses ya :)

    BalasHapus
  4. Rasa sayang juga memang butuh Proses yah...

    BalasHapus