Selasa, 07 Januari 2014

Tentara Berhujan di Kota Bertuah.

Sudah sepekan merasakan udara sejuk-sejuk hangat kota kelahiran tercinta. Tak seperti biasanya memang, tapi ini sungguh membuat betah.
Pernah sebelumnya saya membuat postingan dan atau status tentang "tidak menyukai hujan", itu berlaku di semua tempat yang saya kunjungi. Bukan menolak rezeki dari Sang Ilahi, tapi saya akan langsung meleleh terkena air hujan sementara memakai payung tidaklah di suka.

Pekanbaru sudah beberapa waktu terakhir diserang tentara berhujan, bertubi-tubi rerintik air menyerang daratannya. Berpanglima petir dan rombongan kilat silih-berganti menyerang. belum lagi kendaraan angin yang turut serta menggertak Pekanbaru kota bertuah ini.

Tapi ada yang aneh, mungkin karena memang dasarnya kota ini adalah kota khatulistiwa, penggambaran tentara berhujan itu tidak menyeramkan. Tadi malam saya terbangun dan hujan besar sedang melanda. Seperti pecah genderang menghujam atap, ada hawa romantis yang menyelimuti malam. Dingin berlipat ganda dari AC dan hujan membawa pada dunia lain yang roman di luar sana.

Sudah lebih 4 tahun Pekanbaru yang bersih ini dilanda pemadaman listrik berkepanjangan. Entah aps itu penyebabnya, masyarakat sudah berkoar, sampai-sampai admin grup Pekanbaru memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya karena tak kuat dengan hujatan itu. tak bisa disalahkan memang, negeri yang kaya akan minyak bumi ini adalah negeri yang aneh. Sering sekali kekurangan bahan bakar dan mati lampu berkepanjangan. Pada mulanya, ini yang membuat saya enggan untuk berlama-lama di sini ketika libur kuliah. hawa panas yang sudah mendarah daging, ditambah dengan pemadaman listrik yang tak manusiawi, membuat ribuan ekor nyamuk hidup bahagia, seakan mereka bersorak-sorai "MERDEKA!!!".

Syukur Alhamdulillah, mungkin karena saya sudah lulus, Pekanbaru menjadi kota yang saya cintai lagi. sama seperti sebelum saya meninggalkannya ke Bandung. Lampu tak padam lagi, hawa bersahabat dan dunia terasa indahnya. Longlast yaaa ^^

Oh iya, teman-teman yang belum pulang masih menjadi kisah merindukan. Tapi tak apa, setidaknya sahabat saya, Fanny, di tengah kesibukan koas nya masih menyempatkan diri untuk berpusing-pusing sebentar. Lama menghabiskan waktu di salon. Bukan, bukan lama karena perawatan, tapi lama karena mengantri T___T
Akhirnya dari pembicaraan yang panjang tersebut, terciptalah sebuah kesimpulan. Kesimpulan dari dokter muda yang lucu-lucu-nyelekit. Bahwa jomblo itu tergolong ke dalam 3 jenis:

1) Jomblo Kongenital, dimana jomblo jenis ini adalah jomblo yang tersangat iba. Ibarat penyakit, ini adalah bawaan genetik yang belum ditemukan obatnya. But, keep calm guys, Tuhan itu tidak pernah tidur. just believe that "kamu dan tulang rusuk mu akan segera dipertemukan pada waktunya". hihihi...

2) Jomblo Kronis, jomblo kenis yang kedua ini adalah mereka yang pernah berpasangan, tapi karena alasan klasik cerita cinta, putus di tengah jalan daaaaaaaaaaaaaaaaaaaan SANGAT LAMA untuk menemukan yang baru. biasanya penawar yang ampuh untuk penyakit ini adalah berkicau di time line.

3) Jomblo Akut, untuk yang ketiga ini, ini hanyalah syndrom sesaat. karena korban pada kasus ini baru mengalami yang namanya putus cinta. mereka akan dengan segera menemukan penggantinya. Gejalanya hanya gelisah sesaat dan kurang tidur.

Yeah, sedikit pengalaman saya selama sepekan. yang pasti, saya bisa secara LIVE jambak-jambakan dengan keponakan yang terkutuk ganteng, Zeva dan cium-cium manja dengan ponakan baru, adeknya Zeva, Kyo yang ga kalah gantengnya.... *siapa dulu tantenya ^^V*

3 komentar:

  1. Your writing is really good .... I love your writing ... look at my writing. how do you ...

    zie's for you - Jalan2 | berkunjung | silaturahmi.

    BalasHapus
  2. Wakakakakakkakakakaa. Lu Jomblo kategori yang mana wahai Aisaaah?

    BalasHapus