menikmati wanginya udara yang membuai lamunan.
ku membuncah untuk terus memandang.
riang...terus tersenyum tanpa tau yang terbilang.
mungkin nyanyian jangkrik itu tidak merdu.
tapi dia setia menemani malam ku.
seperti tatapan tajam sang burung hantu.
ah... memikirkan mu membuat ku tersipu malu.
cinta.... kau dimana kini?
jika kau adalah cahaya,
maka terangi malam ku.
jika kau udara,
rasuki lah paru-paru ku hingga penuh dengan nama mu.
dan jika kau adalah api, maka jadilah api unggun yang menghangatkan.
biarkan gelembung-gelembung itu terbang bersama angin....
menghantarkan kasihku yang malu untuk diri mu.
biarkan embun itu tetap menyejukkan pagi nya....
hingga kau merasakan cinta ini masih murni untuk mu.
seperti kaktus di padang pasir
tetap berdiri kokoh walau diterpa terik nya mentari.
seperti teratai di tengah kolam
akan terus bertahan dengan kelemahannya.
cinta....
sungguh kau tak akan pernah tau jika ku mencinta mu
karena hanya ada rasa yang tersimpan apik
yang tak mampu menyeruak dari sini... dari hati...
cukup si "ndeso" dan pemilik nya yang menyimpan rahasia ini..rasa ini...
i'm in to you |
waaaaa...
BalasHapusbaru kali ini baca puisi si kukang,
tenang kang, setiap manusia diciptakan dengan cinta dan pasangannya sendiri,
"" smile kang ...
hahaha..banyak kok om puisi ku.
Hapus"kang".....??? siapakah gerangan?
pengalaman pribadu yaa?? hehe
BalasHapusbukan... ini nama nya imaginasi, itu nama temen ku. hehe
Hapusehem...keren....dalem euy puisinya, sepertinya nona kukang menjiwai sekali yak
BalasHapushahaha..mbak Rima, jadi malu. tp ini bukan saya loh yg jd actris nya...
Hapus