Jumat, 19 Agustus 2011

aku tak kehilangan raganya. tapi jiwanya yang pergi dariku....

Tuhan, sungguhku tak bermaksud berkeluh kesah. tak sedikitpun marah bahkan dendam dihatiku. sungguh, sejatinya ku tlah mengikhlaskan jalan hidupku. aku tau, Kau Maha Mengetahui apa yang tak ku ketahui.
tapi Tuhan, aku hanyalah makhluk Mu yang lemah. aku tlah kau karunia sesuatu. sesuatu yang lebih canggih dari camera digital termahal apapun, sesuatu yang lebih hebat dari hard disk berkapasitas sebesar apapun, sesuatu yang membuat ku senang juga membuat ku sedih. sesuatu yang kami sebut memorian.

memori... terlalu jauh ku hanyut hingga air mataku tak mampu kubendung dan kini hanyut dalam rasa kelegaan akut. hanya menangis dan menangislah satu-satu nya cara yang membuatku tenang dalam mengenang memorian ini. aku sadar, ini semua takdirku. tapi kembali lagi Tuhan, aku manusia Mu yang Kau beri emosi dalam hatiku.

flashback ke masa-masa aku masih memilikinya. memilik jiwa dan juga hatinya. yang sepenuhnya masih bersama aku, kakak, dan mamaku. sosok yang ku segani. bahkan disetiap tegurannya pun sarat akan pelajaran berarti. sosok yang slalu membuatku demam jika ku merindukannya, sosok yang membuatku tenang ketikaku bercerita tentang nilai latihan matematikaku yang jelek, sosok yang memberikan kasihnya untuk keluarganya, yang slalu membelikan aku dan kakak ku ice cream dikala dia sedang off bekerja, sosok yang membawaku bersama kakak dan sepupuku bertakbiran ria, sosok itulah yang ku panggil dengan papa.

Tuhan, aku tau, disetiap kesulitan itu pasti ada kemudahan. dan kuyakini itu. tapi Tuhan, kembali lagi, aku hanyalah manusia Mu yang kau berikan rasa. dan rasa itu bekerja diluar kendaliku. disetiapku melihat photo-photo temanku bersama papa nya yang pergi berlibur, maka memory itu kembali hadir tidak hanya dibenakku, namun juga menjalar merasuki hati kecilku. Tuhan, sungguh air mata ini teman paling setia yang mampu membuatku kembali tenang.

hari ini tanggal 19 agustus 2011, bertepatan dengan bulan ramadhan. ini ramadhan kesekian kalinya ku lewati tanpa sosok itu. Tuhan, aku memang tak kehilangan raganya, tapi jiwanya yang pergi dariku. tak ada lagi takbiran bersama rasanya, tak ada lagi ice cream darinya, tak ada lagi kaaih darinya. aku mengurung diri sendiri di kamarku. memutar MP3 dari ADA BAND feat gita gutawa-yang terbaik bagimu. ada keterikatan lagu ini denganku. dan setiapku memutarnya, memory itu hidup, dan membuat air mataku kembali menari di pipi. sungguh Tuhan, walau mulut berkata bahwa ku benci dia yang tlah meninggalkan ku, kakak, dan mama serta adek ku, tapi dilubuk hati yang terdalam ini masih ada ruang yang mengingat tentangnya, tentang namanya.

aku tak berharap apa-apa Tuhan, yang ku mau, dia selalu dalam keadaan sehat. sudah. cukup.
mungkin kelak ku tak akan melihat dirinya atas apa yang tlah diperbuatnya pada kami, karena dia tak menyisahkan sedikitpun cintanya untuk kami, dan mungkin untuk menolehnyapun aku tak sanggup. tapi Tuhan, yang ku ingin hanya dia diberi sedikit kebahagiaan, beri dia kesehatan dimanapun dan bersama siapapun dia,

tersadar bahwa tak ada yang abadi. tidak hanya ada kehidupan dan kematian yang silih-berganti, bahkan rasa kasih dan sayangpun tak ada yang abadi. aku ingin Kau memberi pengampunan padanya ya Allah, ya Rabb...
Tuhan, biarlah ini menjadi mysteri Mu. ada jalan setapak yang Kau buat didenah kehidupan ku untuk ku menemui kebahagiaanku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar