hanya bercerita, bukan ingin menggila.

suasana sore mendung mendera...mencoba berteduh pada pencakar langit yang bolong.
hanya terpaku, berpangku pada padu yang mulai rapuh..
dingin..tapi tetap bersibaku bersama rona kuning.
memandangi benda dua dimensi berwarna merah dengan sketsa rona malaikat berbaju jingga.

terus terdiam menikmati hangatnya udara lembang yang berembun....
mungkin ini sebuah penantian namun tanpa penyesalan.
hiruk-pikuk ini hilang hanya untuk beberapa saat. dan itu terasa sangat menyedihkan.

hanya cinta dari udara yang tersampaikan.
yah... aku mencintai mu, wahai penemu telephone.
jika kau masih ada dan muda, mungkin ku pinang kau dengan bismillah.
hanya rindu dari udara yang tersampaikan.

ruang putih bersama noda-noda pink menemani hati abu-abu.
inilah aku....
dengan rasa sepi yang membantu di persinggahanku,
bila aku nobita, ku kan berikan sepotong dorayaki pada doraemon ku, agar dia meminjamiku pintu kemana saja.
hanya cinta dari udara yang tersampaikan.
hanya rindu dari udara yang tersampaikan.

semakin sepi menanti waktu sepuluh hari.
mereka tak ingin berbagi.
tapi aku harus mengerti.
menanti...
terus menanti sampai UAS itu berhenti.
dan ku akan menemui kekasih hati di rumah yang ku nanti.

bukan ingin mengeluh, hanya hati ini sendu.
tidak ingin ber-alay, tapi ku memang lunglai.
oh..mereka-mereka itu kini di rumah.
oh..mereka-mereka itu kini bersama mamanya..
oh..mereka-mereka itu kini bergembira...

aku disini bak orang kaya
yang memiliki kos-kosan dengan banyak kamarnya.
sayang, itu hanya rasa.
karena penghuni lainnya sedang berpindah sementera, ke rumah mamanya...

inilah aku..
sang perantau yang menggalau..
masih setia di sini, ditempat beda pulau...

tapi tak apalah..
toh ini sementara..
sebuah lompatan sang pengembara
menuju cita-cita untuk senyuman mama...
dengan pencapaian tiga SPBU di tiga negara...